Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat. Etika bisnis memiliki peranan penting karena dapat membentuk nilai, normal, serta perilaku karyawan dan pimpinan guna membangun hubungan adil dan sehat dengan mitra kerja, pemegang saham, atau masyarakat.
Etika bisnis adalah aturan yang tidak tertulis soal cara menjalankannya dengan adil dan sudah sesuai dengan hukum yang diberlakukan negara, serta tidak tergantung pada kedudukan individu atau perusahaannya di dalam masyarakat. Etika bisnis bisa menjadi standar serta pedoman bagi setiap karyawan termasuk manajemen dan dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan landasan kejujuran, moral luhur, transparansi, serta sikap profesional.
Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli
Etika adalah sebuah kata yang berarti ethos (berasal dari Bahasa Yunani). Etika memiliki kaitan dengan sistem nilai tentang bagaimana manusia hidup yang akan terwujud dalam pola perilaku dan dilakukan secara berulang.
Sementara itu, ada lima prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman perilaku untuk menjalankan bisnis etika tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Sonny Keraf (1998), yaitu:
Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa sesuatu yang dipikirkan berarti sesuaut yang dikatakan, sementara apa yang dikatakan adalah sesuatu yang dikerjakan. Prinsip ini mengedepankan kepatuhan dalam melaksanakan komitmen serta perjanjian yang sudah disepakati.
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi memegang teguh kemandirian, tanggung jawab, dan kebebasan. Hal ini berarti bahwa orang yang mandiri adalah orang yang mampu memutuskan dan melakukan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri berdasarkan dengan apa yang diyakini dan bebas dari hasutan, tekanan, serta ketergantungan.Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menanamkan kesadaran jika dalam menjalankan bisnis memerlukan win-win solution, di mana setiap keputusan dan tindakan bisnis yang dilakukan harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
Prinsip Keadilan
Dalam prinsip ini tertanam sikap untuk memperlakukan semua pihak dengan adil, yakni tidak membedakan siapa pun dari berbagai aspek.
Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip teguh untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati, baik harkat dan martabatnya
3 Prinsip Umum dalam Etika Bisnis
Dalam praktiknya, ada tiga prinsip umum dalam etika bisnis yang tentunya akan memudahkan Anda dalam mengimplementasikannya.
a. Adanya rasa saling percaya satu sama lain
Rasa saling percaya satu sama lain tentunya akan membantu implementasi etika bisnis yang baik melalui sikap saling mematuhi perjanjian dan aturan yang sudah disepakati sebelumnya.
b. Rasa Tanggung Jawab
Prinsip umum yang penting dalam etika bisns adalah tanggung jawab. Maksud dari tanggung jawab di sini adalah komitmen perusahaan untuk menciptakan kemakmuran yang tidak terbatas hanya pada pemegang saham, tapi juga pemangku kebijakan serta lingkungan operasional perusahaan.
c. Menghargai Lingkungan
Prinsip yang tidak kalah penting adalah selalu menghargai lingkungan tempat tinggal Anda. Setiap perusahaan harus mampu menjaga, mengelola, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efisien demi kelangsungan kelestarian alam serta lingkungan.
Manfaat Penerapan Etika Bisnis
a. Manajemen yang Efektif
Salah satu manfaat yang didapatkan dengan menerapkan etika bisnis adalah manajemen yang lebih efektif. Etika ini akan memberikan dampak positif karena adanya kepatuhan terhadap aturan yang diberlakukan.
b. Kepatuhan
Manfaat yang tidak kalah penting dalam pengimplementasian etika bisnis adalah meningkatnya kepatuhan terhadap aturan yang diberlakukan dalam perusahaan.
c. Peningkatan Reputasi
Terakhir, manfaat dari etika bisnis adalah meningkatnya reputasi perusahaan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suasana integeritas di dalam suatu perusahaan.
Etika berasal dari bahasa Yunani, bentuk tunggal kata “etika” yaitu “éthos” sedangkan bentuk
jamaknya ”ta etha”. Ethos mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Ta etha yaitu adat, kata ini
identik dari kata “moral” dari bahasa latin “mos” (jamak mores) yang berarti cara hidup atau adat. Jadi
kata etika dan moral menunjukkan cara berbuat yang menjadi adat karena persetujuan sekelompok
manusia7
. Etika dapat diartikan sebagai suatu sikap kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa taat dan
patuh kepada seperangkat peraturan-peraturan kesusilaan.
Pusat kajian etika kebaikan moral ini terletak pada kegiatan hati (qalbu), nilai (value), jiwa
(nafs) dan sikap (attitude). Menurut Krathwohl, Bloom dan Masia8
, disebut pembelajaran afektif, yang
dimulai dari beberapa hal, antara lain penghargaan terhadap nilai seperti konsistensi perilaku sesuai
dengan suatu nilai meskipun tidak ada pihak lain yang mengharuskan manusia melakukan hal tersebut
dan perilaku yang konsisten dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang diyakini kedalam filsafat hidup
yang lengkap dan meyakinkan sehingga manusia akan selalu menolak dan menghindari sifat yang
dianggap buruk, serta menerima sifat yang baik.
Manusia ditetapkan sebagai makhluk yang mulia, yaitu dengan dikaruniai akal dan hati nurani,
secara kodrati manusia merupakan pusat tertinggi yang bersumber pada akal dan hati nuraninya.
Selain itu pula merupakan sumber daya yang luar biasa dan manusia telah diberi kebebasan untuk
mengeksplorasi potensi yang terkandung di dalamnya agar daya nalarnya dan kesadarannya untuk
bertanggung jawab.
Menurut Ronald J. Ebert and Ricky M. Grifin, etika bisnis adalah suatu istilah yang sering
dipergunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat keputusankeputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder adalah semua individu atau
kelompok yang berkepentingan atau berpengaruh terhadap perusahaan.
Pentingnya etika bisnis dapat dilihat dari dua sisi: pertama, segi sosial supaya kepada semua
orang berkompetisi di pasar. Kedua: segi moral dalam konteks pasar bebas etika bisnis sangat
dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi berjalan baik menurut moral. Secara lazim tuntutan moral
dapat dirumuskan dengan cara positif dan negatif. Secara positif kompetisi ini harus berjalan dengan
fair dan secara negatif dalam kompetisi orang tidak boleh merugikan orang lain.
Etika bisnis sebagai pemikiran moral, selalu berfikir tentang apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan. Etika bisnis sebagai refleksi, menyoroti dan menilai baik
buruknya perilaku orang. Perhatian etika bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri, sejak manusia
terjun dalam perniagaan, artinya harus selalu mempertimbangkan apa yang boleh dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan, antara lain harus bersikap dan berkata secara jujur, terbuka, transparan,
tidak boleh berbuat curang atau melakukan penipuan. Hal ini mempertegas bahwa memang manusia
dikodrati hal-hal positif.
Bisnis yang melibatkan semua profesional sebagai penggerak bisnis tersebut selalu berusaha
memenuhi kebutuhan stakeholdernya, mereka diatur dengan serangkaian etika-etika, yang dikenal
dengan etika profesi yang dimiliki oleh semua jenis profesi. Etika profesi berfungsi sebagai sarana
kontrol sosial. Etika Profesi memberikan semacam kriteria bagi para anggota kelompok profesi untuk
membantu mempertahankan pandangan para anggota kelompok profesi terhadap prinsip profesional
suatu profesi yang telah digariskan. Peraturan-peraturan mengenai profesi pada umumnya
mengandung hak-hak yang fundamental dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai tingkah laku
atau perbuatan dalam melaksanakan profesinya yang dalam banyak hal disalurkan melalui kode etik.
Sumber:
https://journal.unsika.ac.id/index.php/positum/article/download/520/pdf_7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar